PENEMPATAN SDM
Penempatan berarti mengalokasikan
para karyawan baru atau lama pada posisi kerja tertentu. Penempatan terdiri dari dua hal yaitu
karyawan yang baru datang dari luar perusahaan dan penugasan bagi karyawan yang
lama di tempat yang baru (perlu orientasi/pengenalan).
Dalam alur ini ada tiga jenis
penempatan, yaitu promosi, transfer dan demosi. Setiap keputusan harus diiringi
dengan orientasi dan tindak lanjut , apapun penyebabnya seperti perampingan ,
merger, akuisisi atau perubahan internal lainnya.
1. Promosi dan Penggantian Tenaga
Kerja
Promosi terjadi apabila seorang
karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi
dalam pembayaran, tanggung jawab atau level. Umumnya diberikan sebagai
penghargaan, hadiah atas usaha dan prestasinya di masa lampau.
Pembuat keputusan dapat membedakan antara karyawan yang kuat dan lemah
secara objektif. Keputusan seharusnya mencerminkan kinerja secara individu
karyawan, tidak didasarkan pada pemilihan yang menyimpang. Pembuat keputusan
tidak seharusnya mengikuti prasangka atau perasaan pribadinya. Kalau kegiatan
itu didasarkan pada kepentingan pribadi, SDM perusahaan akan didominasi oleh
orang-orang yang tidak berkompeten, dan pada akhirnya kinerja perusahaan akan
menurun. Hakikatnya, manusia cenderung untuk terus meningkatkan tingkat kompetensinya. Meskipun tidak selalu benar, prinsip tersebut menyatakan bahwa baiknya kinerja seseorang pada bidang tertentu belum tentu baik juga pada bidang kerja lain. Contoh jika seorang teknisi (ahli teknik) dari perekrutan pekerja baru pada perusahaan pertamina, secara konsisten membuat penghematan yang cukup besar dari kegiatan perubahan desain dalam penyulingan, ini adalah salah satu contoh keunggulan kinerja dari seorang teknisi. Kemudian teknisi tersebut dipromosikan menjadi seorang supervisor. Keahlian yang dipelukan untuk menjadi supervisor yang handal sangat berbeda dengan keahlian yang diperlukan untuk menjadi teknisi yang handal. Akibat dari sistem promosi itu perusahaan pertamina akan memperoleh dua kerugian, yaitu mempunyai supervisor yang tidak handal dan akan kehilangan teknisi yang handal.
Ada juga model promosi sistem senioritas. Dalam beberapa hal, pada umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Maksud senior disini adalah pekerja yang mempunyai masa kerja paling lama di perusahaan tersebut. Karyawan yang akan dipromosikan ditentukan berdasarkan catatan senioritas yang ada pada perusahaan. Alasan rasional dari pendekatan ini adalah untuk menghilangkan atau mengurangi promosi yang menyimpang.
Penggantian tenaga kerja dapat terjadi karena :
a. Pengangkatan jabatan.
b. Perpindahan kerja dan
c. Pemberhentian Kerja.
Pengangkatan dalam jabatan biasanya didasarkan atas dasar pada:
a. Prestasi kerja;
b. Disiplin kerja;
c. Kesetiaan;
d. Pengabdian;
e. Pengalaman;
f. Dapat dipercaya;
g. Serta adanya syarat-syarat objektif lainnya sehingga seseorang diangkat dalam jabatan.
Dalam rangka kepentingan pelaksanaan tugas seorang pegawai atau tenaga kerja dan dalam rangka pembinaan dapat dilakukan perpindahan jabatandan atau perpindahan bidang tugas dalam satu wilayah maupun keluar ke wilayah lain.
2. Transfer dan Demosi
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya yang ada pada perusahaan. Transfer terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya. Demosi terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya.
Transfer mungkin lebih bermanfaat bagi karyawan, karena pengalaman kerja mereka akan bertambah dan mempunyai keahlian baru dan dalam prespektif yang berbeda mereka juga akan menjadi karyawan yang lebih baik sehingga menjadi calon kuat untuk dipromosikan di masa mendatang. Transfer juga akan memperbaiki motivasi dan kepuasan individu.
Demosi jarag menimbulkan hasil yang positif bagi seorang karyawan. Biasanya hal tersebut terjadi karena masalah kedisiplinan, karyawan didemosi karena kinerja yang tidak baik, atau karena ketidaktaatan terhadap disiplin kerja. Satu permasalahan akan timbul akibat demosi, yaitu karyawan mungkin akan kehilangan motivasi kerja atau dapat menimbulkan keraguan yang lebih besar yang diputuskan oleh keputusan demosi. Disamping menimbulkan pengaruh negatif bagi karyawan yang lain, karyawan yang didemosi juga makin tidak produktif, dan makin jelek loyalitasnya. Pada dasarnya demosi dimaksudkan dengan tujuan baik, yaitu mendorong atau memacu karyawan yang tidak dapat mengerjakan tugasnya. Daripada memutuskan hubungan kerja, perusahaan lebih memilih untuk mempertahankan karyawan dan ditempatkan pada level tanggung jawab yang lebih rendah.
No comments:
Post a Comment