Friday 23 May 2014

cara elektroplating



TEKNOLOGI INDUSTRI ELEKTROPLATING

Mengapa elektroplating diperlukan?
Kehidupan masyarakat modern tidak bisa terlepas dari benda-benda yang dibuat dengan proses elektroplating. 
Komponen dan aksesori kendaraan bermotor, aksesori mebel, kursi lipat, berbagai alat perkantoran, alat-alat pertanian, jam tangan, aksesori rumah tangga, dan berbagai alat-alat industri dilakukan pengerjaan akhir melalui proses elektroplating.
Apa tujuan elektroplating?
Elektroplating ditujukan untuk berbagai keperluan mulai dari perlindungan terhadap karat seperti pada
pelapisan seng pada besi baja yang digunakan untuk berbagai keperluan bahan bangunan dan konstruksi. 
Pelapisan nikel dan krom umumnya ditujukan untuk menjadikan benda mempunyai permukaan lebih keras dan mengkilap selain juga sebagai perlindungan terhadap korosi.
Apakah yang dimaksud dengan elektroplating?
Elektroplating (electroplating) atau lapis listrik atau penyepuhan merupakan salah satu proses pelapisan bahan 
padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu elektrolit. Benda yang dilakukan pelapisan harus merupakan konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik.
Masyarakat umum lebih mengenal istilah-istilah veerzinc, veernickel, veerchrom untuk pelapisan seng, nikel maupun krom daripada istilah elektroplating, sehingga bila kita membicarakan hal elektroplating masih banyak yang belum memahami dengan jelas. Sedangkan istilah baku yang dipakai untuk elektroplating adalah lapis listrik.
Apakah electrolessplating?
Selain elektroplating, pelapisan atau deposisi logam pada benda dapat dilakukan melalui pengendapan kimia 
yang dikenal sebagai electrolessplating atau electrolessdeposition. Pengendapan ini tidak memerlukan bantuan arus listrik, namun melalui reaksi kimia berdasarkan beda potensial. Berbagai cara pelapisan bahan padat lainnya dengan logam dilakukan dengan pencelupan pada logam cair yang dikenal sebagai hot-dipping, pengendapan logam dari fase uap ke fase padat menggunakan proses chemical vapour deposition (CVD).
Apakah penyepuhan?
Elektroplating emas biasanya lebih umum dikenal dengan istilah “penyepuhan”. “Sepuh” artinya tua sehingga 
barang-barang yang dilapisi emas seolah-olah mirip dengan emas murni meskipun sebenarnya benda tersebut hanya dilapisi beberapa mikron dengan emas. Penyepuhan  banyak diterapkan pada barang-barang kerajinan maupun perhiasan.
Apakah yang dimaksud electroforming?
Electroforming merupakan bentuk lain dari elektroplating, yaitu pelapisan pada suatu benda model untuk
menghasilkan barang dengan bentuk tertentu. Hasil plating akan dilepas dari benda modelnya, dengan cara ini 
dapat dibuat aneka bentuk barang logam sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Bagaimanakah cara melapisi kayu dan plastik?
Pelapisan pada bahan non konduktif seperti kayu, kaca, plastik banyak juga diterapkan. Salah satu aplikasi 
yang cukup terkenal dan memerlukan ketelitian dan kehalusan tinggi yaitu plating emas pada bahan keramik bentuk piringan untuk cindera mata. Beberapa jenis plastik yang dapat dibuat untuk menghantarkan arus seperti ABS, selanjutnya dapat dilapisi logam untuk keperluan dekoratif.
Industri apa saja yang menggunakan teknologi plating?
Industri yang bergerak dalam bidang elektroplating dapat dijumpai pada industri manufaktur kendaraan
bermotor, traktor, peralatan elektronik, percetakan, kerajinan logam-kuningan, kran air, aksesoris mebel, dan 
juga industri jasa penyepuhan emas maupun jasa plating komponen kendaraan bermotor.
Bagaimana skala industri plating dapat dikembangkan?
Usaha industri elektroplating dapat dilakukan dari skala mikro, kecil, menengah sampai dengan skala besar, 
sehingga peluang usaha yang cukup luas dapat dilakukan berbagai kalangan. Jasa penyepusahan emas merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek cukup bagus dengan modal usaha rendah. Jasa plating krom bagi kendaraan bermotor dan mobil dapat dilakukan dengan skala kecil dan menengah. Skala industri besar diarahkan untuk sektor produksi seperti kursi, tanki penyemprot air untuk pertanian, suku cadang kendaraan bermotor dan mobil, dan kereta api.
Apa saja jenis plating di industri?
Industri elektroplating yang dapat dikembangakan dan telah banyak diterapkan di industri meliputi:
  • Industri laping seng (galvanizing)
  • Industri lapis tembaga
  • Industri lapis nikel
  • Industri lapis krom keras (hard chrome)
  • Industri lapis krom dekoratif
  • Industri lapis kuningan
  • Industri lapis perak
  • Industri lapis emas                       

contoh laporan alat ukur otomotif mahasiswa Unnes




Ø Macam alat ukur elektronik dalam pengukuran otomotif
Dalam otomotif  alat ukur elektronik terdapat pada :
 1. Tune Up Tester, terdiri atas :
A.     Dwell Tester
Dwell Tester digunakan untuk mengukur sudut dwell yaitu sudut dimana lamanya platina menutup. Untuk mesin 5 K dan 4K besar sudut dwell-nya yaitu 520 ± 60 .

            Gb. Dwell tester
cara penggunaan :
1.      Kalibrasi
2.      Pilih selektor dwell yaitu yang berwarna orange
3.      Setting pada pilihan 4 cylinder
4.      Hidupkan mesin
5.      Pasang alat dwell tester
- kabel warna merah pada (-) koil
- kabel warna hitam pada (-) baterai atau masa
 
B.     Tacho Meter
            Digunakan untuk membaca Rpm atau putaran mesin , alat ini menyatu dengan dwell tester. Selektor pada warna hijau tua : 0-6000 rpm dan warna hijau muda : 0-1600 rpm
            Cara penggunaannya :
1.      Kalibrasi
2.      Putar selektor di tacho atau warna hijau muda
3.      Setting pada 4 cylinder
4.      Hidupkan mesin
5.      Pasang alat dwell tester
- kabel warna merah pada (-) koil
- kabel warna hitam pada (-) baterai atau masa
6.      Standard Rpm 750. Jika rpm tidak sesuai maka harus dilakukan penyetelan karburator yaitu pada screw karburator.
7.      Jangan menaikkan putran mesin secara berlebihan (menge-gas)

C.     Timing Light
            Alat yang digunakan untuk mengetahui waktu pengapian. Untuk mesin 4 K adalah 8° sebelum TMA sedangkan untuk mesin 5 K yaitu 5° sebelum TMA. Jika belum sesuai maka dapat menyetting pada distributornya dengan cara mengendorkan baut kemudian geser dan sesuaikan.

                        Gb. Timing Light

Cara penggunaan alat :
1. Hidupkan mesin 
2. Pasangkan kabel warna merah pada (+) baterai atau ke (+) koil
3. Pasangkan kabel warna hitam pada (-) baterai atau ke masa
4. Kabel klaim ke busi no. 1 dengan tanda arah panah kearah busi
5. Jangan memainkan Rpm ketika lampu timing menyala dan jangan lama-lama menyorot.

D.    Multi Tester
Multi tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan, arus maupun tahan listrik.
Multi tester terdiri atas :
a.       Analog
            Yaitu memiliki selector yang terdiri atas : OHM, ACV, DCV, DCA, BATT
             

b.      Digital
Yaitu memiliki selector yang terdiri atas : OHM, DCV, Dwell, DCA

1.      OHM
Adalah pilihan yang digunakan untuk mengukur tahanan, cara penggunaannya adalah :
-          Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min(-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : misal X 1
-          Kalibrasi khusus : putar pengkalibrasi ohm, dan hubungkan kabel merah dan hitam kemudian posisikan pada 0
-          Lakukan kalibrasi khusus pada setiap pindah selektor

2.      DCV
Adalah pilihan yang digunakan untuk mengukur tegangan searah, cara penggunaannya adalah :
-          Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min(-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : (0,1  0,5  2,5  10  50  250  1000)  pilihlah selektor diatas tegangan yang diukur
-          Ukurlah secara paralel

3.      DCA
Adalah pilihan yang digunakan untuk mengukur arus searah, cara penggunaannya adalah :
-          Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min(-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : (50 mA – 2,5 A)  pilihlah selektor diatas tegangan yang diukur
-          Ukurlah secara seri

Ø  Pengukuran di Engine Stand 5 K
`A. Pengukuran Rpm
Alat yang digunakan adalah tacho meter
Cara pengukurannya :
1.      Kalibrasi
2.      Putar selektor di tacho atau warna hijau muda
3.      Setting pada 4 cylinder
4.      Hidupkan mesin
5.      Pasang alat dwell tester
- kabel warna merah pada (-) koil
- kabel warna hitam pada (-) baterai atau masa
 
6.      Standard Rpm 750. Jika rpm tidak sesuai maka harus dilakukan penyetelan karburator yaitu pada screw karburator.
7.      Jangan menaikkan putran mesin secara berlebihan (menge-gas)
8.      Bacalah hasil pengukurannya dengan dikalikan 200
·         Di bawah adalah gambar cara pengukuranya.

v  Hasil Pengukuran
-          Hasil awal : 810 rpm
-          Lakukan penyetelan pada karburator
-       Kemudian setelah dilakukan penyetelan menjadi 750 rpm

v  Kesimpulan hasil pengukuran
Berdasarkan hasil dari pengukuran, maka dapat disimpulkan bahwa rpm terlalu tinggi. Maka perlu di stel / disetting

B.  Pengukuran Sudut Dwell
Alat yang digunakan adalah dwell tester
Untuk mesin 5 K dan 4K besar sudut dwell-nya yaitu 520 ± 60 .
v  cara pengukuran :
1.      Kalibrasi
2.      Pilih selektor dwell yaitu yang berwarna orange
3.      Setting pada pilihan 4 cylinder
4.      Hidupkan mesin
5.      Pasang alat dwell tester
- kabel warna merah pada (-) koil
- kabel warna hitam pada (-) baterai atau masa
6.   baca hasil pengukuran yaitu pada bagian dwell kemudian hasilnya dikalikan 2. 

v  Hasil pengukurannya
-          Hasil awal : 40 ° (sudut dwell terlalu kecil)à celah platina terlalu lebar
-          Kemudian setelah dilakukan penyetelan pada distributor yaitu dengan menyetel platina, hasilnya adalah 48°
v  Kesimpulan hasil pengukuran
Berdasarkan hasil dari pengukuran maka dapat disimpulkan sudut dwell terlalu kecil, maka celah platina terlalu lebar sehingga perlu disetting.

C.  Pengukuran Timing Light
Cara penggunaan alat :
1. Hidupkan mesin 
2. Pasangkan kabel warna merah pada (+) baterai atau ke (+) koil
3. Pasangkan kabel warna hitam pada (-) baterai atau ke masa
4. Kabel klaim ke busi no. 1 dengan tanda arah panah kearah busi
5. Sorotkan timing light pada puli kipas
6. Lihat coakan pada puli tepatnya di angka berapa
7. Catat hasilnya
8. Jangan memainkan Rpm ketika lampu timing menyala dan jangan lama-lama menyorot.
v  Hasil pengukuran
-          Hasil awal : 0° (standardnya  5° sebelum TMA)
-          Kemudian stel / atur posisi  coakan dengan menggeser posisi distributor àhasilnya menjadi 5°
v  Kesimpulan hasil pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran, dapat disimpulkan bahwa sudut terlalu kecil sehingga dilakukan penyetelan dengan menggeser posisi distributor dan meluruskan coakan puli pada angka 5.

Ø  Pengukuran dengan menggunakan Multi Tester
Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan multi tester meliputi :
1.      Pengukuran hambatan pada koil

*   Pengukuran hambatan kumparan primer koil
v  Langkah-langkah pengukuran
-          Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min (-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : X 1 Ω
-          Kalibrasi khusus : putar pengkalibrasi ohm, dan hubungkan kabel merah dan hitam kemudian posisikan pada 0
-          Pasangkan kabel warna merah pada + coil dan kabel hitam pada – coil
-          Kemudian baca hasil pengukuran dengan dikali 1 Ω
-          Standarnya : (1,3 – 1,5) Ω
v  Hasil pengukurannya adalah 1,4 Ω
v  Kesimpulan hasil pengukuran
Tahanan pada kumparan primer masih baik karena masuk standar

*   Pengukuran hambatan kumparan sekuder coil
v  Langkah-langkah pengukuran
-          Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min (-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : X 1 Ω
-          Kalibrasi khusus : putar pengkalibrasi ohm, dan hubungkan kabel merah dan hitam kemudian posisikan pada 0


-          Pasangkan kabel warna merah pada + coil dan kabel hitam pada terminal tegangan tinggi
-          Kemudian baca hasil pengukuran dengan dikali 1 k Ω
-          Standarnya : (10,7 – 14,5) kΩ
v  Hasil pengukurannya adalah 11 kΩ
v  Kesimpulan hasil pengukuran
Tahanan pada kumparan primer masih baik karena masuk standar


2.      Pengukuran pada baterai

Pengukuran pada baterai meliputi :
*    Tegangan
v  Langkah pengukuran :
-           Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min(-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : (0,1  0,5  2,5  10  50  250  1000)  pilihlah selektor diatas tegangan yang diukur
-          Ukurlah secara paralel dengan lampu

v Hasil pengukuran : 11 volt
v Kesimpulan
Baterai sudah lemah

*      Arus baterai
v  Langkah pengukuran
-          Kalibrasi umum : putar mur pada bagian bawah skala dengan obeng min(-) dan tepatkan jarum pada posisi 0.
-          Pilih selektor : (50 mA – 2,5 A)  pilihlah selektor diatas tegangan yang diukur
-          Ukurlah secara seri dengan lampu
-          Standarnya 0,8 A
-          Baca hasil pengukuran
v  Hasil pengukuran : 0,5 A
v  Kesimpulan
Arus baterai rendah
è  Pengukuran dengan baterai tester pada baterai
v  Langkah pengukuran :
-          Terlihat seperti pada gambar
 

v  Hasil : 8 Volt
v  Kesimpulan

3. Pengukuran pada listrik AC
v  Langkah pengukuran :
-          Kalibrasi umum
-          Atur selektor pada posisi ACV dan X 250 V
-          Ukurlah pada stop kontak/saklar
-          Baca hasil pengukuran
v  Hasil pengukuran : 220 V
v  Kesimpulan
Hasil pengukuran arus AC baik